Pages

Ads 468x60px

Jumat, 01 Juni 2012

Teori motivasi X dan Y

pada tahun 1960, Douglas McGregor merumuskan teori X dan Y menyarankan dua aspek perilaku manusia di tempat kerja, atau dengan kata lain dua pandangan yang berbeda dari karyawan,  salah satunya adalah negatif (teori x) dan yang satu lagi positif (teori y). Menurut McGregor, persepsi manajer pada sifat individu di dasarkan dari berbagai asumsi.

Asumsi teori x :
1. Rata-rata karyawan tidak suka bekerja dan berusaha menghindari pekerjaan bila memungkinkan.
2. Karena karyawan tidak mau bekerja, mereka harus dibujuk, dipaksa, atau memperingatkan dengan hukuman sehingga tercapai tujuan organisasi. Sebuah pengawasan yang ketat diperlukan pada bagian dari manajer. Para manajer mengadopsi gaya kepemimpinan yang diktator.
3. Karyawan umumnya tidak menyukai tanggung jawab.
4. Seorang karyawan rata-rata memerlukan arahan formal.

Asumsi teori y:
1. Karyawan memandang pekerjaan mereka dengan santai dan normal. Mereka melakukan upaya fisik dan mental mereka secara melekatdalam pekerjaan mereka.
2. Karyawan yang tulus, tidak memerlukan ancaman, paksaan, dalam melaksanakan tugas-tugasnya. karyawan yang berdedikasi tinggi, bisa menempatkan posisi dirinya sesuai dengan job deskription yang dia punya.
3. Adanya reward dalam setiap pekerjaan dapat mamacu loyalitas karyawan dan komitment karyawan terhadap organisasi.
4. Seorang karyawan rata-rata dapat belajar untuk mengakui dan bertanggung jawab atas tugas yang diembannya.
5. Para karyawan memiliki kemampuan dan keterampilan. Kemampuan mereka sepenuhnya harus dimanfaatkan. Dengan kata lain potensi kreativitas, akal dan inovatif dari karyawan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah organisasi.

Dengan demikian kita dapat mengatakan teori x menyajikan pandangan pesimis dari sifat dan tingkah laku karyawan, sedangkan teori y adalah pandangan positif dari sifat dan tingkah laku karyawan. McGregor memandang teori y lebih valid daripada teori x.

Implementasi teori x dan y :
1. Ada beberapa organisasi yang menggunakan teori x, teori x mendorong penggunaan kontrol dan pengawasan yang ketat. Ini menggambarkan bahwa karyawan enggan untuk melakukan perubahan dan enggan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Saat ini ada banyak organisasi yang menggunakan teori y, teory menunjukan bahwa manajer harus membuat dan mendorong lingkungan kerja yang memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengambil inisiatif dan pengarahan diri sendiri. karyawan harus diberikan kesempatan untuk berkontribusi guna kesejahtraan organisasi. Teori y mendorong desentralisasi kewenangan, adanya partisipasi dalam pengambilan kewenangan.

0 komentar:

Posting Komentar